dulu ketika masih kecil, entah mengapa saya begitu kagum dengan sosok berseragam, apalagi dengan sematan payung negara wajarlah jika saya kagum karena mereka merupakan pelindung negara. waktu itu saya masih di sekolah dasar dan belum mengerti apa-apa. lambat laun saya mulai mengerti tentang arti sebuah pertikaian dan konflik. juga tentang makna kata payung negara tersebut. mereka benar-benar melindungi negara dan tidak peduli kepada warga negara, rakyat adalah tumbal demi keutuhan negara republik Indonesia ini. demi negara satu persatu nyawa rakyat dikorbankan, mungkin juga disembelih, diobok-obok dan disiram dengan air raksa. atau seperti yang terlihat pada gambar disamping. semakin bertambah usia saya semakin akrab pula saya dengan kekerasan, memang tidak pernah mengalami lagnsung tapi tidak sedikit yang menjadi korban adalah orang-orang yang saya kenal kalau tidak dibilagn dekat. setiap hari, mendengar berita kematian layaknya coffe morning yang telah menjadi trade mark masyarakat Aceh. ketakutan demi ketakutan menjadi bumbu kehidupan sehingga akan terasa hambar rasanya bila dalam sehari tidak terdengar letusan senjata atau mendengar kabar orang meninggal dan di temukan di parit-parit dipinggir jalan. bukan saya benci kepada orang-orang berseragam, tidak juga saya menyanjung mereka atau memuji mereka karena telah menjadi abdi negara yang baik budi. berhari-hari hidup dalam suasana mencekam, sesekali diselingi dengan tawa dan kelucuan yang disengaja cukup membuat saya mengerti mana yang benar dan salah, mana yang layak dibunuh dan mana yang harus dilindungi, mana yang layak dibela dan mana yang layak dimusuhi. jangan salahkan jika banyak yang mendendam, membenci dan mengeluarkan sumpah serapah. siapa yang tidak menyemai benih kebencian jika ayah yang ditungu-tunggu ketika pulang sudah tidak bernyawa, jika pungutan liar demi pungutan liar tidak pernah berhenti disertai dengan ancaman -ancaman yang liar. salahkah jika ada yang melawan?atau sekedar mendoakan keburukan? ketika nyawa binatang lebih berharga dari manusia apa kita harus diam saja? sekarang saya benar-benar memahami arti sebuah kata "Payung Negara"
"Payung Negara"
Tags:
0 komentar:
Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)