bagi anda penganut no pacaran before marriage tentunya harus punya jurus jurus sakti untuk mengenali karakter calon pasangan anda/calon istri, tentunya anda tidak mau kan bila niat tulus anda menikah karena ibada justru terbentur dengan realita yang tidak anda inginkan karena pasangan yang anda dapatkan justru jauh dari apa yang anda harapkan, anda juga tentunya tidak mau membeli kucing dalam karung, maunya putih malah dapat belang, nah, untuk itu anda bisa mempelajari jurus jurus jitu dibawah ini, agar anda bisa mengenali pasangan tanpa harus berpacaran.
Untuk mengenal calon tanpa pacaran dapat kita ketahui melalui cara-cara yang efektif, yaitu :
1. Bertanyalah kepada orang yang dianggap paling dekat dengan calon tersebut yang dapat dipercaya sehingga Insya Allah informasi yang kita dapatkan cukup objektif. Dari sinilah kita dapat mengenali sifat-sifat yang tidak nampak dalam tampil sekejap dan sifat-sifat ini penting bagi yang ingin membangun rumah tangga bersama. Dalam sebuah syair diungkapkan "Jika kamu ingin bertanya tentang seseorang tanyalahkepada orang terpercaya yang paling dekat dengan orangtersebut (sahabat), karena orang yang saling bersahabat itu saling mempengaruhi". Namun untuk mengetahui penampilan/fisiknya tentu dengan melihat dan cara melihatnya tanpasepengatahuannya.
2. Untuk mendapatkan kemantapan, lakukanlah sholatistikharah dan mohonlah kepada Allah karena Dia yangpaling tahu mana yang terbaik untuk kita. Rasulullahsaw bersabda : "Kalau anda menginginkan sesuatu makalakukan salat dua rakaat, rakaat awal setelah membacaal-Fatihah membaca al-Kafirun dan pada rakaat keduasurat al-ikhlas lalu berdoa...... ( doa istiharah).
3. Setelah memiliki kecendrungan yang kuat untukmempersunting maka langkah selanjutnya adalahperkenalan (ta'aruf) antar keduanya secara lebih dekatyaitu secara langsung, namun tetap menjaga norma-normaIslam.
4. Setelah itu, maka diteruskan dengan prosesberikutnya sampai akad nikah. Tentu dalam hal inikedua keluarga memiliki kontibusi yang sangat dominan.Karena keterangan no 1-3 baru menjelaskan bagaimana mengenali sang calon tanpa pacaran.
5. Kenapa untuk mengenali sifat-sifat calon tidak melalui pacaran terlebih dahulu ? Karena Pernikahan yang diawali dengan pacaran dapat diibaratkan membeli buku yang dijadikan contoh(sample) dari jenis buku yang mahal. Umumnya buku yang seperti ini di toko-tokobuku dibungkus dengan plastik rapat disertai peringatan yang bertuliskan Membuka berarti membeli'sehingga bagi para pembeli untuk mengenali buku tersebut secaraterperinci ada dua pilihan, yaitu pertama, dengan membuka buku tersebut dan membacanya, akibatnya buku tersebut sangat lecek dan makin lusuh bila semakin banyak orang yangmembacanya. Akhirnya hampir semua pembeli menolak untuk menerimanya sebagai barang beliannya kecuali sangat memaksa. Membeli buku seperti inilah ibarat pernikahan yang diawali dengan pacaran. Pilihan kedua,karena buku tersebut mahal terbungkus rapi dan membukanya adalah berarti membeli maka untuk mengetahui isinya sang pembeli bertanya kepada petugas melalui katalog komputer atau terlebih dahulu bertanyakepada orang yang telah memiliki dan membacanya sehingga dia memperoleh buku yang benar-benar barubelum pernah disentuh oleh siapapun termasuk pembelinya. Inilah ibarat orang yang menikah dengantidak proses pacaran tadi. Pada interval menanti hingga akad nikah nanti memang sering terjadi rindu kangen dan seterusnya. Rindu yangseperti ini merupakan kerinduan yang menjadi kesempurnaan sifat manusia. Kerinduan yang tidak mampudi tolak oleh manusia itu sendiri.
Imam Ibnu Qoyyim mengkatagorikan sebagai rindu yang sah-sah saja terjadi pada setiap manusia dan manusia tidak mampu memilikinya dan menolaknya, sepanjangtidak dibawa oleh kerinduan tersebut kepada ma`siatkepada Allah bahkan kita bersabar untuk menahannyamaka hal itu tidak apa-apa dan itulah rindu yangkarena Allah.
Tetapi jika rindu tersebut justru yang membawa kita kejalan hawa nafsu itulah rindu karena hawa nafsu bukan karena Allah. Wallahu `alam
Imam Ibnu Qoyyim mengkatagorikan sebagai rindu yang sah-sah saja terjadi pada setiap manusia dan manusia tidak mampu memilikinya dan menolaknya, sepanjangtidak dibawa oleh kerinduan tersebut kepada ma`siatkepada Allah bahkan kita bersabar untuk menahannyamaka hal itu tidak apa-apa dan itulah rindu yangkarena Allah.
Tetapi jika rindu tersebut justru yang membawa kita kejalan hawa nafsu itulah rindu karena hawa nafsu bukan karena Allah. Wallahu `alam
0 komentar:
Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)