semburat cahaya yang indah, biasnya masuk dan menggelitikku, membuatku silau dan sedikit kepanasan. indah! tapi tetap saja tidak elok untuk dipandang, siapa yang berani menantang sang surya? kecuali dari kejauhan saja. wow..meredup sebentar lalu menukik tajam dengan semburan cahaya yang lebih garang. meredup lagi...bersinar lagi...ada apa gerangan???
tentu tidak ada kaitannya dengan matahari bila setelah ini aku menceritakan tentang seseorang, meskipun begitu setidaknya matahari telah menjadi pengantar untukku bercerita pagi ini, dengan perut yan keriuk-keriuk...dua bungkus beng beng ternyata tidak cukup untuk mengganjal perut yang terlanjur mengikuti aliran Sundari Soekotjo.
aku teringat akan seseorang, yang saat ini entah ada dimana, sejak kepulanganku seminggu yang lalu dia selalu ada di memori otakku, sudah dua kali aku berusaha menemuinya tapi gagal, dia berjanji menjemputku, tapi setelah ku tunggu seharian dia malah tidak mengabariku. aku mencoba menelepon atau meng sms nya...tapi balasannya tidak cukup memuaskan. aku benar-benar merinduinya dan entah dia merindukanku entah tidak aku tidak peduli. yang ku tahu sejak dulu hubungan kami memang tidak begitu harmonis, tepatnya sejak kami sama sama memasuki dunia kuliah, jarak diantara kami semakin terbentang, padahal sejak sd hingga sltp kami selalu bersama, ketika smu pelan-pelan pintu jarak itu terkuak. dia sering buat sensasi. tapi mungkin ini adalah yang terparah yang pernah dilakukannya. biasanya aku tidak pernah peduli dengan sepak terjangnya, aku selalu berusaha menutup telinga dengan apa yang dilakukannya. tapi untuk kasus ini mungkin aku harus tahu.
ke kagetanku bertambah saat orang orang menanyainya padaku, aku bingung. aku harus jawab apa selain geleng kepala dan bilang i don't know....tapi mereka ngga percaya karena aku kan sama sama di banda aceh. "ya, tapi aku tidak pernah tahu apa yang dikerjakannya, aku memang sering mengunjungi kostannya yang dulu, tapi kami tidak pernah bercerita soal pribadi, dan dia juga tidak pernah mengunjungiku" itulah jawabanku, yg pastinya membuat si penanya tidak puas. emang gue pikirin, yang ku pikirikan mengapa semua ini terjadi?
mungkin janin yang ada dalam kandungannya kini telah besar, hanya dia dan (suaminya) yang tahu...bahkan orang tuanya pun tidak tahu kalau diam diam dia sudah menikah, entah sejak kapan. ingin sekali aku memeluknya dan menasehatinya, kenapa ia melakukan semua ini, dia msih punya orang tua tetapi mengapa melakukan kebodohan yang seperti ini? tidakkah ia berfikir orang tuanya akan malu? betapa aku bisa merasakan luka yang teramat dalam dari mata kedua orang tuanya saat bercerita kepadaku, perempuan itu teramat sangat sakit hati, lalu, kalau sudah begitu masih beranikah kita berharap doa tulus dari orang tua kita? karena yang kutahu keberkahan kita ada pada doa kudus orang tua. tidak cukup itu saja, orang orang banyak yg tidak tahu kalau dia sudah menikah, dan mereka menduga dia MBA. ini lebih membuat miris lagi. aku ingin sekali menjenguknya, atau juga menemaninya melahirkan nanti....apakah itu bisa? mengingat kemarin pagi ayahku sudah mengultimatum agar aku jangan menemuinya lagi, aku bilang iya saja pagi itu. tapi dalam hatiku tetap ingin menemuinya, karena pesan dari orang tuanya belum tersampaikan. duh Allah....jangan sampai ini terjadi padaku, karena aku ingin orang tuaku selalu ada di sampingku disaat aku membutuhkan mereka, aku belum siap untuk hidup hanya berdua saja dengan orang yang kucintai di dunia ini. dan aku tidak siap dan tidak kuat untuk menanggung seperti ini. aku terlalu pengecut untuk menjadi pengagung cinta.
berdoa saja agar kedepan semuanya menjadi lebih baik, menjadi lebih berwarna...dan aku sangat ingin jarak diantara kami hancur. aku ingin menjadi seseorang yang diajaknya untuk bercerita saat ia susah maupun bahagia, tapi nyatanya...sampai hari ini itu tidak pernah ada. pun begitu dia tetap saudaraku dan aku sangat menyayanginya.
0 komentar:
Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)