Senin, 31 Juli 2006
"Cinta I, II dan III"
begini saja,
daripada ribut-ribut
lebih baik kita berdamain kan?
dan matahari akan kembali tersenyum
melihat kemesraan dan kehangatan kita...
begini saja,
kalaupun kau tetap marah
biar aku yang mengalah
mungkin kita perlu waktu lebih
untuk saling memperbiki diri
sesekali biar saja kita menjadi anak-anak
menimati kecemberutan dan rajukan tanpa paksaan
toh kita sama-sama manusia biasa kok
yang bisa marah, bisa melakukan apa saja yang kita maui
apalagi cuma sekedar merajuk
itu mudah saja kan?
biarlah air sesekali mengalir dengan ritme yang tidak biasa
dan awan saling bergemuruh berunjuk rasa
mungkin juga debu yang diterbangkan angin
bisa menjadi perumpamaan
cinta II
kekasih-kekasih yang pergi ingin dijemput kembali
tapi kujawab begini, juga minta ditunggu dengan setia
jangan membunuh siang dan melupakan malam katanya lagi
tidak !!! jawabku lagi
aku tidak akan melupakan siapa diriku
aku ingin seperti layang-layang yang terbang bebas di cakrawala
aku ingin seperti burung yang terbang bebas di langit terang
yang tahu kemana tempatnya berpulang
cinta III
aku sungguh sudah bingung
tidak tahu harus mengatakannya seperti apa
seperti ini saja ya?
dengan sangat apa adanya
dengan sangat sederhana sekali
karena sebenarnya apa yang terjadi sekarang ini
berawal dari kesederhanaan itu sendiri
aku mengerti maksud perkataan itu
jangan hari ini....
lain kali saja ya....
Minggu, 30 Juli 2006
"Menunggu"
"Perempuan"
kemarin sore sambil jalan-jalan nyari bakso saya dan seorang teman saya melewati sebuah toko kecil yang menjual perlengkapan perempuan, ada beberapa celana jenas model terbaru yang terpajang didepannya, juga dua buah rok yang anggun sekali. warnanya lembut dan bahannya bagus, yang pasti enak dipakai, soal harga aku tidak tahu karena memang tidak berminat membeli, mungkin juga karena tidak ada uang. inilah faktor utama pengendali jiwa konsumtif manusia, uang!!
beberapa hari yang lalu jalan-jalan di pasar tradisional, sungguh sangat banyak yang bisa dilihat, mulai dari pakaian sampai buah, pakaianpun terbagi lagi ada pakaian luar ada pakaian dalam. dari alat-alat dapur sampai perhiasan, tapi yang paling menarik adalah aksesoris perempuan yang bentuknya unik-unik, berupa gelang, kalung, bross sampai ke cincin. harganyapun bervariasi, mulai dari yang ribuan sampai yang puluhan ribu bahkan ratusan ribu. tergantung dari materialnya. tetapi tetap saja aksesoris yang ada disini tidak seberapa bila dibandingkan dengan diluar Aceh. materialnya mulai dari kayu kelapa, shell, batu alam, saga seeds sampai mutiara. yang terahir inilah yang harganya paling mahal, minimal delapan ratus ribu rupiah dan mencapai lima jutaan satu untai kalungnya. untuk sebagian orang menganggap ini tidak lebih dari upaya menghambur-hamburkan uang, tetapi tidak sedikit yang beranggapan ini adalah trend, dan tidak adasalahnya untuk dicoba dan yang terpenting punya uang. habis perkara! kata teman saya produk semacam ini adalah produk untuk memanjakan wanita. ups...
"Bulukat Kuneng"
Sabtu, 29 Juli 2006
"Cinta adalah..."
"Bapak Bercelana Pendek"
sore-sore bila kebetulan cepat pulang ada yang menarik untuk dilakukan, kebetulan kamar saya terletak diatas, jadi ada keasykan tersendiri. salah satunya adalah duduk didekat jendela, kadang dijendela belakang, yang terlihat adalah puncak gunung Seulawah yang sangat anggun. apalagi kalau sedikit mendung atau baru hujan, subahanallah, cantik sekali. saya sering melihat bintang ataupun purnama dari jendela belakang ini, disini kadang saya juga menangis bila mengingat sesuatu, kerinduan.
tetapi bukan itu yang akan saya ceritakan, saya ingin menceritakan sesuatu yang terkait dengan jendela depan, apa yang saya lihat bila saya kebetulan duduk disana. lupakan jendela belakang, dan mari ke jendela depan. pasti akan terlihat seorang bapak yang setiap sore setia nongkrong diwarung sebelah. dengan kaos dan celana pendeknya yang khas. diam-diam saya memperhatikan, bukan sekali dua kali lagi. bahkan ketika ada beberapa orang dari jamaah tertentu beberapa waktu yang lalu memberikan ceramah singkat, bapak itu masih dengan celana pendeknya. jelas saja, karena kelompok jamaah itu tidak memberi tahu kalau mereka akan berkhutbah didepan para anak muda dan bapak bercelana pendek yang sedang bermain batu. kepada mereka yang nongkrong diwarung. tiba-tiba sudah ada dihadapan, penampilang serba tertutup dan putih-putih.
bapak itu, adalah seorang ayah yang mempunyai tiga orang anak. bapak itu bisa jadi adalah gambaran dari anda-anda semua yang kebetulan diberi Allah jenis kelamin sama seperti bapak itu. seorang bapak yang idealnya memberikan contoh teladan yang baik kepad anak dan istrinya, bukan hanya dengan perkataan tapi juga melalui perbuatannya. barangkali mempraktekkan memakai celan apendek juga adalah contoh kepada anak. so, jangan salahkan jika anak menaikkan sedikit dari kependekan yang dipakai bapaknya. memendekkan sedikit lengan bajunya dari yang dipakai oleh orang tuanya, mengecilkan sedikit bajunya, menaikkan sedikit kerudungnya, toh semua itu dia contoh dari rumahnya. dan tidak ada larangan, lho, bagaimana mau melarang bila bapaknya saja memakai celana pendek. nanti kebalik jadinya antara yang dilarang dan yang dilakukan jadi tidak sinkron.
bapak itu tidak sendiri, diwarung tempatnya nongkrong ada satu orang lagi yang mempunyai hobby yang sama dengannya, baru saja menjadi ayah, anaknya masih berumur dua bulan. kami jadi hafal warna apa saja yang dipakainya. karena terlalu seringnya, tetapi jelas-jelas tidak ada kerisihan pada sipemakainya. kerisihan itu mungkin tidak berasal dari celana pendek yang dipakaianya, tetapi bisa saja dari rambut-rambut yang tumbuh dikaki mereka. tetapi yang jelas intinya mereka membiarkan auratnya terbuka, padahal aurat mereka tidaklah seperti perempuan yang boleh nampak hanya muka dan telapak tangan saja. tetapi toh tetap saja mereka keberatan menjalankannya, konon lagi perempuan? ini bukanlah pembenaran bagi mereka yang belum sanggup menutup auratnya dengan baik. tetapi bukankah ar rijalu qawwamuna alannisa'? laki-laki adalah pemimpin bagi perempuan. bagaimana memimpin rumah tangga jika diri sendiri saja belum sanggup memimpin...
"Berantakan juga perlu"
"Bunga di depan Rumah"
Jumat, 28 Juli 2006
"Nah"
"Jerawat"
"Tikus "
"Selamat Datang"
selamat datang kembali kerumah cinta...
setelah setahun lebih tidak ada kabar, tidak ada berita, tidak ada cerita, tidak ada canda, tidka ada tawa, tidak ada ledekan, tidak ada cemburu....
setelah hampir setahun, dan kau kembali dengan ucapan "apa kabar mu Dik?"
Kamis, 27 Juli 2006
"perjalanan"
"aku"
aku adalah seorang ibu dari anak-anak ku yang berjumlah dua belas orang, yang setiap hari berebutan untuk minta kupangku. tentu tidak semuanya karena sebagiannya sudah besar-besar. tetapi tetap saja memerlukan perhatianku. bangun tidur, menanak nasi, menyiapkan sarapan pagi untuk suami dan anak-anak, menyiapkan pakian sekolah anak-anak dan juga pakaian untuk suami berangkat kerja. selanjutnya memandikan tiga orang balita, kakak-kakaknya sudah bisa mandi sendiri, sudah bisa sarapan sendiri, hanya sesekali mereka minta dimanjakan, itupun kalau aku punya waktu luang. mereka terpaksa harus mengerti dengan kondisiku yang kadang kerepotan megnurus mereka semua. pernah mereka bertanya mengapa ibu punya banyak anak, sampai selusin, tidak seperti tetangga yang lain, paling banyak hanya 5. ku jawab seadanya saja, supaya kita tidak sama dengan orang lain, keluarga kita harus berbeda, dan yang pasti banyak anak banyak rejeki, ini tentu saja alasan yang paling terakhir ketika pertanyaan itu terus dilontarkan oleh anak-anakku. tetapi, memang belum pernah kami merasa kerepotan dalam membiayai kehidupan mereka, setidaknya sampai saat ini, mereka masih bisa menikmati sarapan dengan beberapa menu, tidur enak dan sesekali liburan, juga kebutuhan lainnya.
Rabu, 26 Juli 2006
"No Title"
"Semua ini Untuk Mu
Selasa, 25 Juli 2006
"Setangkai Kembang yang lain untuk mu"
Minggu, 23 Juli 2006
"cinta...aku merindui mu"
Sabtu, 22 Juli 2006
memenuhi permintaan mu
ketika kau rindu tanyakan kepada cinta,
layakkah aku merindu?
kalau cinta mengatakan layak
maka sering-seringlah menyebut namaku
karena dengan begitu aku pasti akan mendengarkan teriakanmu
dan aku akan membalasnya dengan lebih keras: aku juga rindu!!!
ketika kau bertanya padakau
apa aku merinduimu?
juga tanyakan pada cinta
apa tanda-tanda orang yang sedang rindu
bila sudah tahu maka tak perlu bertanya lagi
karena tanda-tanda itu sudah ada sejak kemarin
kemarin
kemarinnya lagi
semalam
aku telah menyiapkan banyak hal untukmu
tapi lagi-lagi kita hanya bisa bertumpu pada kata sabar
sabar yang tidak berujung
yang tidak bertepi
untuk sekedar mengatakan
kalau aku juga rindu
aku tidak ingin ditinggal dengan cara
seperti kemarin sore
aku tidak mau begitu
tanpa ada kata-kata mesra seperti biasa
walau hanya doa dan harapan yang tersemat diujung lidah
mungkin juga di ujung hati
yang tidak perlu diucapkan
tapi
percayalah...
aku rindu
dan aku rindu
aku rindu
Jumat, 21 Juli 2006
"Tanyaku pada (para) Ibu"
ibu, apa sebenarnya arti pernikahan dan sebuah keluarga jika akhirnya harus seperti itu. apa setiap suami merasa harus menyakiti hati istrinya ibu? apa ia lupa kalau istrinya telah melahirkan anak-anaknya dan merawatnya dengan baik, apa ia juga lupa kalau istri selalu mendoakannya dan selalu mendoakannya, tetapi mengapa juga masih dibalas dengan penghianatan. ibu, aku tidak bisa menuliskannya dengan baik. aku sedih, aku terluka, aku marah menyaksikan ibu-ibu diperlakukan tidak adil oleh laki-laki yang tak lain adalah suami mereka.
ibu, apakah sudah tidak ada lagi laki-laki yang bisa menghormati perempuan dan senantiasa berterimakasih atas apa yang dilakukan seorang istri kepadanya? mengapa kemudian ia memberikan kehangatannya pada orang lain, lupakah dia sudah ertahun-tahun istrinyalah yang menaruh nasi kepiring makannya? mencuci pakaiannya dan mendoakannya. mengapa ibu...
ibu, salahkah jika sesekali telintas dibenakku aku benci laki-laki, aku muak dengan mereka. apa salah itu ibu? tetapi aku tidak bisa menyalahkan semuanya kan bu? aku tahu masih ada satu atau dua orang lagi yang tidak seperti itu. tapi siapa mereka ibu? ah, lagi-lagi merasa mual perut ku membayangkan apa yang dilakukan oleh mereka itu bu, mestinya lagu kemesraan itu tidak pernah ada saja, karena kemesraan itu tidak ada yang utuh, hanya sebagai pelengkap kehidupan saja diawal-awal pernikahan. selebihnya hanyalah kebekuan. hampir saja aku kembali menangis ketika mendengar apa yang kau cerritakan padaku kemarin menjelang siang, segitu kejamkah laki-laki itu ibu?
ibu, maaf kalau aku telah terlanjur mengatakan semua ini, bukan karena akutidak membutuhkan mereka, tetapi denganmelihat dan mendengar sepertinya mereka mengajariku untuk itu. mereka sendiri yang minta dikatakan begitu, tetapi tidak semua.
bu, sekali lagi aku ingin bertanya, apa setiap fase pernikahan harus mengalami hal yang seperti itu?
Jumat, 14 Juli 2006
"Ini, Untukmu"
"Sudah Kubawa"
Rabu, 12 Juli 2006
"Puisi Matahari"
Kenapa engkau terasa semakin lama berarak mengintai bumi, merah rona senjamu yang memantul awan semakin membuat aku silau meski dipelukan malam
Aku tak tau, karena besok pagi akan ada pelangi lagi?
Bila hujan turun, akan kurayakan dengan siapa
Matahari, di ufuk mana engkau berarak hari ini ?
Besok, lusa dan hari depan
Ah, akan kujangkau jika engkau mendekati awan
Akan kudekap agar tak jatuh ke bumi
Meski licin ujung jemarimu wahai Matahari
"Persembahan dari burung kecil"
Selasa, 11 Juli 2006
"Dan Ku cemburu"
"Sandaran Hati"
di ampa tanpa tepi
bolehkan aku mendengarmu
tuk kubur dalam emosi
yang tak bisa tersembunyi
aku dan nafasku merindukanmu
terpuruk kudisini
terangi ayat sepi dan kutahu pasti kau menemani
pada janjimu ku terikat
hanya sekejap ku berdiri
kulakukan sepenuh hati
peduli klu pedeuli
siang danmalam yg berganti,
sediku ini tak ada arti
jika kau lah sndaranhati
kau lah sandaranhati......
inikah yag kau mau
benarkah ini jalanmu
hanyalah engkau yg ku tuju
pegang erat tanganku
bimbing langkahku aku hilang tanpa hadirmu
dalam gepanya
malam hariku
teringat ku teringat pada janjimu ku trtikat
hanya sekejap ku berdiri
kulakukan sepenuh hati
peduli klu pedeuli siang dan malam yg berganti
sediku ini tak ada arti jika kau lah sndaran
hati kau lah sandaranhati
sandaran hati........
"Ku katakan sesuatu untuk mu"
"Menebus Cemburu"
Minggu, 09 Juli 2006
"Apa itu cinta ?"
Apa itu cinta
Dan Mentari menjawab
Cinta adalah ketulusan memberi tanpa berharap untuk menerima
Memberi kehangatan kepada mereka yang diterjang beku
Memberi terang kepada mereka yang terjebak gelap
Cinta adalah memilah bulir kejernihan
Dan mengirimnya ke ladang yang tandus
Dan turun menemui dedaunan pagi sebagai bulir sejuk embun
Dan
Pohon menjawab
Cinta adalah jemari kasih yang menghunjam kokoh ke dalam sanubari kehidupan
Cinta adalah keteguhan hati diterpa angin semakin kau menumbuhkannya
Cinta adalah rindang tempat kau berlindung dari terik perjalanan
Cinta adalah kelapangan jiwa ketika kau mampu memberi buah kebaikan walau kau dilontar oleh batu keburukan
Dan
Angin menjawab
Cinta adalah kekuatan
Yang dapat menghantarkan biduk citamu menuju pantai harapan
Dan
Tanah menjawab
Cinta adalah keikhlasan Ketika saripati kasihmu membuahkan beragam makanan
Tatkala kau diinjak dan diludahi
Dan
Samudera menjawab
Cinta adalah sebuah misteri
Kau hanya akan mendapatkan keindahannya
Jika kau benar-benar menyelami ke dasarnya
Dan Lilin menjawab Cinta adalah pengorbanan
Ketika kau mampu memberikan semua yang terbaik demi terang terpercik
Menuntun mereka untuk mendapatkan titian hidup yang benar
Dan
Bunga menjawab
Cinta adalah ketelatenan dalam menumbuhkan,
mengembangkan dan menjaga
Selalu menyiraminya dengan air dan matahari
Dan Ketika semua sisi alam seolah berlomba untuk mengungkapkan jawabannya
Aku bertanya pada diriku sendiri....
Sudahkah aku mencintai ?
"Akan ada pelangi yang cantik setelah turunnya hujan.."
"Cinta dan Perkawinan"
Sebenarnya aku telah menemukan
yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut.
"Apa itu perkawinan?
Bagaimana saya bisa menemukannya?"
Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh)
dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja.
Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang
paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"
Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini.
Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya“
Gurunyapun kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan
Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.
Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat
dimundurkan kembali.
Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur.
Terimalah cinta apa adanya.
Adalah proses mendapatkan kesempatan,
ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya,
Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia2lah waktumu dalam mendapatkan
perkawinan itu, karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.