adam kecil...maafkan bunda ya nak, tanpa sengaja kamu telah jadi tempat pelarian gelisah bunda. dengan adanya kamu bunda bisa berbohong, bunda bisa menutupi kegalauan hati bunda dengan mencium pipi mungilmu yang merah. bunda bisa menangis tanpa ada yang tau sebenarnya tangisan itu karena bunda takut berpisah denganmu atau karena yang lainnya. ah...adam kecil bunda, terimakasih telah menolong bunda disaat-saat kritis seperti semalam ya nak. dalam tidurpun bunda terus memanggil-manggil namamu semalam, beberapa kali bunda terjaga dan bunda dapati bunda bukan ditempatmu. bunda sedih, bunda kecewa. dan pagi tadi bunda kembali menangis nak, tapi tidak ada kamu yang bisa menolong bunda, ah...bunda sakit sekali pagi ini. bunda mau pergi saja rasanya nak, tapi kamu mau kan ikut dengan bunda sayang?
kamu tau sayang, perih sekali yang bunda rasakan saat ini. pertama karena bunda kehilangan kamu untuk beberapa waktu, bunda tidak pernah menduga kalau semua ini terjadi pada bunda. seluruh kekuatan bunda rasanya hilang seperti anai-anai yang diterbangkan angin ketika kamu pergi. bunda tidak tahu harus menjalani hari-hari ekdepan ini seperti apa...adam kecil...dalam diam mu bunda yakin kamu thau apa yang bunda rasakan, kamu bisa menterjemahkan apa yang bunda isyaratkan padamu. kau lihat mata bunda semalam kan? terimakasih telah tidak menceritakannya pada siapapun.
adam kecil bunda...semua yang pernah bunda ceritakan padamu jadi rahasia kita berdua ya sayang? satu pesan bunda, kelak kalau kamu dewasa jadilah adam bunda yang bijaksana ya? terimakasih telah membantu bunda melewati hari-hari berat akhir-akhir ini. bunda tidak tahu apa bunda sanggup menjalani semuanya kalau tidak ada kamu nak. dan sekarang bunda benar-benar merasakan seperti jatuh. bunda capek sayang begini terus, bunda lelah...bunda...banyak sekali yang belum bunda mengerti dari hidup ini nak, bahwa mencintai mu lebih indah dari segala cinta yang pernah ada.
0 komentar:
Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)