sekitar dua tahun setelah itu hal yang sama terjadi pada adik saya tetapi oleh orang gerakan yang berbeda, sejak sat itu anak-anak yang tadinya gemar berbahasaindonesia menjadi takut hingga pada akhirnya banyak yang lupa dan tidak mau lagi berbicara dalam bahasa nasional.
beranjak dari dua kejadian itulah tiba-tiba terlintas dipikiran saya, bahasa apakah yang dipakai oleh gubernur terpilih dalam menjalankan tugas kesehariannya? mengingat irwandi adalah seorang pentolan GAM.
tapibila memperhatikan petikan sumpah IRwandi ketika dikukuhkan menjadi gubernur Aceh oleh endagri pada tanggal 8 februari lalu sepertinya itu akan termasuk menyalahi aturan bila ia memakai bahasa Aceh dalam tugastugas kepemerintahannya. bahkan seulaweut prang sabi yang dulu menjadi simbol perjuangan mereka tidak dishalawatan ketika pelantikan. apakah ini berarti seuah perjuangan akan dengan begitu mudah dilupakan saat sudah berhadapan dengan kekuasaan? bukan ingin menghakimi siapapun, tapi mengingat yang dulu-dulu, rasanya mereka anti sekali dengan segala hal yang berbau Indonesia.
pun begitu selaku rakyat yang hanya bisa menonton penguasa dimenara gading sana sudah sepatutnya kita berdoa agar halhal sepele seperti persoalan bahasa dan atirbut dikesampingan agar prioritas utamanya tercapai; yaitu menyejahteraan rakyat. karena punca konflik sejatinya adalah rakyat yang tidak sejahtera sehingga muncullah perlawanan kepada para penguasa.
tapi selama ini, yang sering terjadi dan kita saksikan adalah sebaliknya, yang prioritas diabaikan sedangkan yang sepele tadi dibesar-besarkan. sehingga ketika urusan sepele ini selesai, persoalan utama tadi menjadi semakin kuat mengakar. tidak heran jika pada akhirnya label negara miskin dan negara korup terpaksa disandarkan pada bahu negeri ini. rakyat yang miskin semakin melarat sedangkan para penguasa ogah keluar dari ruangan ber AC karena takut kena panas sinar matahari, lalu dimana fungsi mereka sebagai pelayan rakyat? sudah terbalik, seharusnya pelayan yang melayani tuan tapi sekarang tuan melayani pelaya.
0 komentar:
Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)