Lapena kembali menerbitkan buku (kamis, 10/3) di Aula Perpustakaan Wilayah NAD. Kali ini yang diluncurkan adalah buku Fiqh Ibadah berbahasa Arab Jawi yang ditulis oleh Tgk. Muhammad Yahya dari pengajian Taklim Sunnah Samalanga. Buku tersebut merupakan yang kesepuluh diterbitkan oleh Lapena sejak berdiri pada tahun 2004 lalu. Sebelumnya pada tanggal 13/2 lalu Lapena juga sudah meluncurkan sebuah buku fiksi.
Sayangnya animo masyarakat terhadap buku tersebut sangat kurang, hal ini bisa dilihat dari sedikitnya peserta yang hadir, berbeda sekali dengan kegiatan serupa yang dilakukan pada sebelum-sebelumnya hal tersebut diungkapkan oleh Sulaiman Tripa dari Lapena. Berdasarkan pantauan Andalas peserta baru mulai berdatangan ketika sudah dipertengahan acara dan tampak kurang antusias.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Tgk. Muhammad Yahya selaku penulis buku tersebut, kepada Andalas beliau mengakui bahwa peminat buku berbahasa arab jawi memang sangat minim, karena itu ia mengharapkan agar kedepan sosialisasi arab jawi ini harus lebih gencar lagi dan buku-buku seperti pelita hati seperti yang pernah terbit beberapa waktu lalu ada kembali.
Kegelisahan yang sama juga dirasakan oleh Beth Seba, pegiat seni dan budaya, “memang kepedulian masyarakat terhadap budaya sangat kurang sekarang sekali, apalagi untuk buku-buku fiqh berbahasa arab jawi yang memang tidak bisa dimasukkan kedalam unsur seni dan budaya.” Katanya.
“saya sangat sedih sekali menyaksikan masyarakat yang sepertinya sama sekali tidak peduli dengan nilai-nilai budaya yang kian hari kian luntur,” tambahnya. (Ihan)
0 komentar:
Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)