kita sedang menghitung riuh dunia yang tersiram hujan
setiap jengkal tanah kita paku dengan kemarahan
lubang hampir tak bersisa
hingga angin tiada
asap knalpot memeriahkan mata angin
setiap simpang durjana
kemana kampung kita
kemana tali jemuran kita
angin sepi
keranda tak bertuan
karena pada hujanlah engkau memberi kesaksian
yang bertarung dengan angin
yang membasahi halaman rumah
setiap jengkal tana,
ooo....
jiwa yang ranggas,
rindukan pada huja yang usai kesaksian
sebentar lagi pelangi datang
pada hujan berikutnya
ucapkan selamat datang.....
-----------------------------------------
Ihan;
terimakasih kepada pemberi salam
yang telah mengirimkan puisi kepada yang sedang merindukan hujan
suatu saat ia akan menjadi berarti
0 komentar:
Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)