Sebagian yang lain datang dengan hati terluka, juga berdarah-darah, wajah kusut menahan murung, senyum terkatup seperti pintu yang terkunci rapat. Mereka datang menemui sepi. Dan tak pernah berharap untuk kesembuhan. Mereka terluka perasaannya. Hidupnya cacat.
Mereka mengurung diri dalam sepi yang panjang, menutup jendela-jendela dunia, memadamkan lampu-lampu cahaya, memotong harapannya sendiri, menciptakan kubangan perih. Lalu menceburkan diri hingga tenggelam. Mati!
0 komentar:
Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)