foto by http://khanifsalsabila.wordpress.com |
Jika saja itu kanvas, tak ada yang lebih sempurna dilukis melainkan gurat-gurat di tubuhmu. Mungkin akan timbul lurik-lurik abstrak yang akan hilang dengan berjalannya waktu. Ah, aku sedang menyusur kisah, terbayang engkau yang sedang memahat artefak waktu. Aku dan engkau; kita.
Bau tanah selepas hujan di musim kering memang lain, segar rumput yang tak tegak, kicau burung yang tak semarak. Kita, hanya bisa bilang hm…dalam pesan-pesan hening, sejak kapan kata mulai membatasi tafsir keinginan hati? Kita tersenyum, apalagi saat memasukkan waktu dalam tempurung senja yang memerah.
Kau ingat pagi itu Sayang? Senja, dan juga malam. Romantisme hanya berupa garis-garis nafas yang tersekat, juga gerak yang sedikit patah-patah, ya, ternyata melodi waktu mampu berdenting dengan nada-nada mesra yang puitik.
Aku teringat kamu. Ah, bukan kamu, tapi panca inderamu. Aku terngiang suara lelahmu, namun beratnya begitu berbekas. Aku mengingat syair-syairmu yang sederhana, datar dan mudah kutebak, tapi aku suka. Ah….
Kamis | 2 Mei 2013 | 8.17 pm
Heya excellent blog! Does running a blog similar to this require a lot of work?
BalasHapusI've virtually no expertise in programming but I had been hoping to start my own blog soon. Anyways, should you have any recommendations or tips for new blog owners please share. I know this is off subject but I simply needed to ask. Kudos!
Also visit my website; click here
aku suka senjaaaaaaaaaaaa.....!!!! :D
BalasHapussenja indahhhh
HapusFoto dimana mbak? Bagus
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusMbak Sugi, nuwun sudah berkunjung ke blogku, itu foto aku nemu di internet, alamatnya ada di bawah foto itu :-)
Hapusfotonya bagus mbak. Pas dengan tulisannya
BalasHapushehehe thx mbaaa
HapusIni ya kak prosa yang kita bahas kemarin di kantor bareng kak Aida MA... Its wonderfull word amaze me so much.. :) :)
BalasHapusya Donny :-) model beginilah tulisan-tulisan ihan heheeh, romantis ya wkwkwkwkkw
Hapus