Senja sudah menggantung di pucuk waktu
Aku di sini masih sibuk mengumpulkan suara-suara angin
Jika jumlahnya cukup akan segera kurangkai menjadi simfoni untukmu Liana
Dengannya kau bisa menyetel harmoni
Mengiramakan detak jantung
Mengatur ritme denyut nadi
Bahkan adrenalin
Senja masih menggantung di pucuk waktu
Matahari kian memerah, sebentar lagi sempurna ia mengatup
Aku masih di sini, masih memilin suara-suara
Sebentar lagi akan menjadi irama lagu happy birthday untukmu
Aku juga akan mengumpulkan bunga-bunga rumput
Kutiup rasa paling dalam dari diriku agar bunga-bunga itu semerbak
Kupercikkan rindu paling dalam agar bunga-bunga itu beraneka warna
Kupercikkan harapan paling harap agar bunga-bunga itu terus hidup
Di hatimu
Di ingatanmu
Di kalbumu
Di hidupmu
Ah, Liana, senja telah tiba
Tajamkan telingamu, dengarlah denting paling harmoni ini
Buka tanganmu, genggam bunga ini
Buka hatimu, terimalah sebagai sebuah ketulusan
Lihat mataku, dan juga gerak bibirku
Aku sedang mengatakan selamat ulang tahun kepadamu
*Sebuah puisi untuk Ibu Liana Persada