ilustrasi |
Uhm... tapi ufuk tak mampu mengulum wajahmu dari ingatanku. Wajah teduh yang selalu menggantung bagai anggrek hutan di ranting pohon.
Aku terkenang pada senja yang pernah kita habiskan bersama. Senja yang basah, menghadirkan kerlab-kerlib lampu-lampu di genangan air di badan jalan. Kita membuang rindu pada secangkir teh yang kau seduh.[]
haa,, hmmmm,,, kenangan di sepotong malam
BalasHapusah, aku telah menghanyutkan hayal ku ke dalam kenangan mu kakak, :D
:-D jangan sampai terbawa arus ya
HapusKeren kak Ihan banyak kosakatanya yaa, jadi sejuk baca puisi kak Ihan...
BalasHapusEh, karena terlampau sering merasakan kantuk berkepanjangan, akhirnya membuang teh di suatu tempat dan menambahkan kopi panas tiap pagi!
BalasHapus