Hatiku tergerus melihat duka di sekujur tubuhmu wahai Palestina
Mengalir darah sebagai rupa kepiluan yang tak dapat kubendung
Air mataku mengalir deras berbungkus nafas tersengal-sengal
Aku tak bisa bicara!
Aku tak bisa bicara!
Aku tak bisa bicara!
Sebab kesedihan ini terlalu rumit untuk kujabarkan
Aku ingin semua ini hanya mimpi buruk belaka
Tapi tangisan yang kusaksikan itu nyata
Darah yang mengalir karena luka di tubuh-tubuh tak berdosa itu nyata
Rumah-rumah yang hancur berkeping-keping itu nyata
Hujan peluru itu nyata
Ketakutan yang terpancar di wajah-wajah suci itu nyata
Bising riuh suara pelontar itu nyata
Dan jasad-jasad kaku yang terbujur pasi itu juga nyata adanya.
Bukan mimpi!
Aku tak ingin menangis, tapi air mata ini jatuh dengan sendirinya
Aku tak ingin bersedih, tapi kesedihan ini muncul dengan sendirinya
Sungguh, ada yang tak sempurna dari sucinya bulan yang sedang kami lewati ini.
Semata-mata karena penderitaan yang kalian rasakan merasuk dalam sanubari kami
Tetapi surga adalah janji Allah untuk kalian wahai para syahid dan syahidah!
Permata Punie, 05:23 | 11 Juli 14