Batu akik @kompas |
BATU akik tampaknya bukan lagi sebagai fenomena, tapi telah menjadi 'wabah'. Karena hampir tak ada orang yang sepertinya tidak membicarakan batu akik. Terlepas apa pun konteks yang mereka bicarakan.
Buat saya, batu akik bukanlah semacam alienasi. Sejak kecil sudah pernah melihat yang namanya batu cincin. Belakangan saja baru tahu kalau batu cincin itu merupakan hasil akhir olahan batu akik atau batu alam.
Perkenalan intens dengan batu akik bermula pada awal 2012 lalu, waktu itu tidak sengaja datang ke pameran batu akik yang dibuat di Taman Sari Banda Aceh. Saya bertemu dengan ketua Ikatan Gabungan Pecinta Batu Alam Aceh alias GaPBA. Namanya Nasrul Sufi. Dialah yang mengenalkan saya pada banyak jenis batu akik; yakud, kecubung, dan giok. Bentuknya sudah berubah dalam wujud batu cincin, gelang, gasper, dan kalung.
Di pameran itu saya juga melihat langsung proses pengolahan batu-batu alam itu sehingga menjadi batu-batu yang indah, dan tentu saja harganya juga tinggi. Soal harga, dipengaruhi oleh tingkat kesulitan mendapatkan batu itu sendiri.
Oleh-oleh dari pameran ini adalah sebuah artikel untuk media tempat saya bekerja. Tak disangka ada seseorang yang entah di mana dan membaca artikel tersebut, ia sedang mencari informasi tentang keberadaan batu sabun di Aceh. Saya memberikan beberapa nomor kontak yang bisa dia hubungi. Akhir 2014 lalu saya kembali mengontak orang tersebut, rupanya dia sudah pernah ke Aceh dan batu sabun yang dia maksud tidak ditemui di Aceh.
Oke, singkatnya setelah mengunjungi pameran batu akik di awal 2012 itu, saya sudah lupa sama yang namanya batu akik. Sampai di awal 2013 saya berkenalan dengan seseorang yang dia itu rupanya pecinta batu akik. Berdasarkan ceritanya dia sering nongkrong di basecamp GaPBA. Sekali waktu bertemulah saya dengan orang ini, oh my God... jarinya dipenuhi dengan cincin batu akik besar-besar. Pemandangan itu membuat saya ngeri, mengingatkan saya pada seorang dukun yang jarinya juga penuh dengan permata dari batu akik. Karena nggak nyaman saya pun meminta orang itu untuk melepas cincin-cincinya itu. Baru setelah itu kami mengobrol. Untung orang itu nggak tersinggung dan saya nggak ditonjok waktu itu ha-ha-ha. Bayangkan kalau batu cincin hampir sebesar telur ayam kampung itu mendarat di pipi saya, pasti bisa pingsan tujuh hari tujuh malam.
Setelah itu saya tak pernah ketemu lagi sama orang itu sampai sekarang. Al hasil pengalaman tentang batu akik pun kembali menguap dengan sendirinya. Sampai tiba-tiba di tahun 2014 lalu, batu akik tiba-tiba melejit namanya. Gara-garanya setelah ditemukan ladang batu giok di Nagan Raya sana. Semua orang membicarakan batu akik, termasuk saya, tapi untuk kepentingan lagi. Berita. Ya, saya lumayan mengikuti cerita batu akik demi sebuah berita.
Karena sering menulis tentang batu akik, saya pun jadih lumayan kenal sama jenis-jenis batu akik. Giok misalnya -nama giok pertama kali saya dengar dari melodrama Asia berjudul Giok di Tengah Salju di tahun 90-an- merupakan bebatuan yang banyak ditemukan di Tiongkok dan punya falsafah penting bagi masyarakat Cina.
Beberapa jenis batu lain seperti emerald, safir dan diamond juga tidak asing. Sebagai orang yang pernah menjalankan usaha multi level marketing, tentunya nama-nama itu sangat familiar. Di luar semua itu, keberadaan batu-batu itu kerap kali ada yang digunakan untuk keperluan di luar nilai-nilai estetika, misalnya untuk pemanis atau penggaet wanita. Soal ini pernah saya dapatkan langsung ceritanya waktu menghadiri pameran di Taman Sari.
Makin lama fenomena batu akik ini makin heboh saja, makanya saya bilang sudah jadi wabah. Setiap kali bertemu orang -khususnya pria- yang pertama saya lirik adalah jari jemarinya. Umumnya selalu ada batu permata bertengger di sana. Warna yang sering saya lihat biasanya hijau, coklat dan pink.
Setelah itu, iseng saya bertanya dengan menebak-nebak jenis batu yang mereka pakai. Sering tebakan saya benar. Dan biasanya setelah itu yang bersangkutan langsung berubah raut mukanya, jadi lebih santai dan mau bicara. Ini hanya trik saja supaya tidak terlalu canggung. Misalnya saat saya berada di gerai handphone, seorang pria muda bermata sipit selalu serius dengan pekerjaannya. Tapi, waktu saya bilang cincinnya cantik dan keren, dia langsung menyeringai. "Nggak tahu nih apa namanya, suka aja," jawabnya.
Bagaimana dengan Anda, pencinta batu akik juga kah?[]
JUAL BONGKAHAN BACAN DOKO SUPER
BalasHapusASLI DARI HALMAHERA SELATAN ( PULAU KASIRUTA )
BAHAN BACAN SUPER KRISTAL MALUKU UTARA.
Kondisi bahan ;.
- Bahan / rough bacan doko asli bukan sintetis.
- Bahan tua (galian lama).
- Kualitas super kristal- Sudah tembus.
- Bahan keras dan padat.
- Siap gosok poles.
- Daging utuh, tanpa kapur.
- Tidak rapuh, tidak mudah pecah / retak.
- Deskipsi sesuai apa adanya, harap diperhatikan dengan baik
Daftar harga :
1 0ns ; Rp 500rb
5.ons Rp.1.250.000
1.kg Rp 2.500.000
5 kg Rp 6.000.000
10 Kg Rp 8.000.000
15,kg Rp.10,000,000,
Melayani Pembelian Per Kilo Dan Per Ons Untuk Bongkahan
Kita Juga Melayani Pembelian Luar Daerah Dan Luar Kota
setiap pembelian perkilo dapat bonus 1 permata batu bacan dan bongkahan batu bacan ukuran kecil Origin untk yg mau pesan hub ;
Hp.082347225054
pin :2A846D86
#.stock terbatas
Siapa cepat dia dapat
Bagi yg merasa sudah minat dan ingin transaksi pembelian dengan kami,
Adapun cara yg kami sediakan:COD bisa silahkan datang ke alamat saya di daerah Halmahera selatan
Alamat:Jl.Buana Seli No.76 Rt 016 / Rw 002,Desa Labuha,Kecamatan Bacan,halmahera selatan maluku utara,dan bagi peminat batu bacan di luar kota bisa kami kirim melalui jasa pengiriman seperti:JNE/TIKI/KANTOR POS,
*Bagi peminat luar kota silahkan dikirim fotmat pemesanang sebagai berikut:
-Nama Lengkap
-Alamat lengkap
-No HP(Hendpoon) yang selalu aktif
-Jika sudah di isi formatnya silahkan CALL/SMS di nmr sebagai berikut:
Hp.082347225054
pin :2A846D86
jika barang sudah kami kirim,kami berikan no.resi pengiriman barang yang anda pesan,dan kami sengaja melayani pembelian luar kota ,kami ingin cari rekan bisnis jual bongkahan batu bacan di luar kota dan siapa tau ada yang minat hubungi kami terimah kasih.Wassalam