Senin, 27 Januari 2025

When My Lapie Collapse



Januari 2025 hampir berakhir. Nyaris empat pekan terlalui olehku dengan ritme aktivitas yang belum begitu padat. Aku jadi punya banyak waktu lebih untuk membaca buku, untuk rebahan, juga untuk berolahraga ke taman. 

Pergantian tahun ini kulalui di kampungku di Aceh Timur. Ini pergantian tahun pertama yang kulalui di sana setelah 17 tahun berlalu. Dua hari menjelang pergantian tahun, aku pulang ke kampung untuk mengecek proses finishing rumah yang sedang kubangun di sana. Aku kembali ke Banda Aceh beberapa hari setelahnya.

Januari kuawali dengan kejadian yang tak mengenakkan. Aku tiba di Banda Aceh pada pagi Minggu dan berencana pergi ke Sabang keesokannya. Setiba di Banda Aceh, seperti biasa, aku yang sudah kangen minum kopi pergi ke warung kopi langganan pada sorenya. Suasana warung kopi ramai. Aku duduk di salah satu meja yang agak dekat dengan dinding. 

Setelah memesan kopi, aku mengeluarkan laptop, berniat mencicil tulisan. Per Desember 2024 lalu aku memulai proyek penulisan buku baru dengan target harus selesai pada bulan Januari 2025 karena mengejar tenggat pelantikan kepala daerah di Aceh. Itu sebab, selama di kampung pun, aku tetap mencicil menulis, kulakukan di sela-sela segala urusan rumah. Saat kutekan tombol daya, laptop tidak mau menyala. Kukira baterainya habis, meskipun seingatku kali terakhir kupakai saat masih di kampung, baterainya full. Kukeluarkan MacSave untuk mengisi daya. 

Warna daya kuning, pertanda arusnya naik, tetapi saat kunyalakan kembali, laptopnya tetap tidak mau hidup. Beberapa saat kemudian muncul kotak folder di layar yang serbahitam disertai dengan tanda tanya.  Ini pertama kalinya tanda seperti itu muncul. Saat terakhir kupakai pada Jumat malam, laptopku tidak menunjukkan gejala apa-apa. Masih menyala dan berfungsi seperti biasa. Makanya, aku heran dan bingung saat tiba-tiba padam. Aku segera mengontak beberapa kawan untuk menanyakan perihal masalah tersebut, juga berselancar di internet untuk mencari tahu apa masalahnya. Termasuk bertanya pada Meta.

Malamnya segera kubawa laptop ke iColor di Peunayong. Aku tak bisa menunda-nunda, bahkan menunggu esok. Ini cangkul kerjaku, dengan kondisi ada pekerjaan yang sedang kuburu seperti ini, kerusakan alat kerja tentu saja merisaukan. Sebagai cadangan, untuk sementara waktu, aku sudah berpikir untuk menggunakan laptop adik. 

Tiba di iColor, aku mendapatkan beberapa penjelasan yang intinya hampir mirip dengan hasil penjelasan yang kudapatkan di internet. Dijelaskan juga bahwa kemungkinan, jika diperbaiki seluruh data akan hilang. Inilah yang lebih merisaukan lagi. Meski begitu, mekaniknya akan memeriksa terlebih dahulu dan kesimpulan baru bisa diberikan setelah selesai pemeriksaan. Katanya lagi, jika kerusakannya parah dan perlu perbaikan lanjut, maka unit harus dikirim ke Jakarta. Malam itu laptopku harus dirawat inap di IColor. 

Esoknya menjelang siang, ada pesan masuk dari iColor yang menjelaskan seperti ini:

Halo kak, Kami Dari Icolor Apple Service Aceh. Bermaksud Konfirmasi Mengenai Perbaikan Unit Kaka Di iColor Aceh

Unit : Macbook A1466

Kerusakan awal : Mati total

Mohon maaf sebelumnya, untuk kerusakan pada unit kaka sudah dicoba maksimalkan perbaikannya namun tetap tidak berhasil, untuk kerusakan unit kaka pada bagian SSD/Mesin sudah dimaksimalkan teknisi kami tetapi masih tetap tidak berhasil perbaikan, Dan mohon maaf sekali untuk perbaikannya sudah tidak bisa di lanjutkan kembali di kami, kondisi unit sudah di rapihkan dan kondisi sesuai awal masuk.

Untuk unitnya sudah bisa diambil kembali ya kak, dan karena tidak berhasil perbaikan maka tidak dikenakan biaya.

Terima kasih atas waktu dan kepercayaan yang sudah diberikan kepada kami.

Demi Kenyamanan Bersama Untuk Device Yang Sudah Di Konfirmasi Baik Sudah Selesai Atau Cancel Harap Segera Diambil.

Cuma satu inti dari pesan yang panjang dan bertele-tele itu, yakni laptopku tidak bisa diperbaiki di situ. Di satu sisi aku lega karena tidak ada beban biaya yang mesti kubayar. Di sisi lain aku terpikir, kalau di pusat servis resmi saja tidak bisa diperbaiki, konon lagi di tempat lain? 

Namun, entah mengapa, aku tidak begitu panik. Hatiku juga tidak terlalu risau. Aku tak ingin terlalu membebani pikiranku dengan sesuatu yang belum pasti. Selain, barangkali karena sudah ada alternatif jalan keluar. Jika laptop itu benar-benar tak bisa dipakai, aku akan gunakan laptop adikku.

Selepas siang aku mengambil laptop ke iColor dan tak ada ada penjelasan apa pun lagi dari mekaniknya. Aku datang, mengambil laptop, lalu pulang, tapi bukan pulang ke rumah. Tujuanku ke Kampung Laksana, tak begitu jauh dari Peunayong. Berdasarkan rekomendasi seorang teman aku mendatangi toko servis khusus produk-produk Apple yang ada di Jalan Darma. Namanya Apple Repair Aceh (ARA).

Sampai di ARA, segera kukeluarkan laptop dan kusampaikan masalahnya. Intinya, laptop juga harus diperiksa dulu oleh teknisi dan akan segera dikabari jika sudah terdeteksi. Baiklah. Sepulang dari sana kami ke toko laptop di Jalan Pocut Baren untuk mengganti kibor laptop adikku yang beberapa tombolnya sudah tidak berfungsi.

Malam harinya, sekitar pukul delapan malam, aku menerima pesan dari ARA yang isinya sebagai berikut:

Assalamualaikum

Bg saya dri Apple repair aceh mau konfirmasi untuk macbook nya kemungkinan rusak SSD

Klo ganti SSD yg ori APPLE yg 128 1,3 klo yg 256 1,8

Pesan yang singkat, padat, dan jelas. Sebagai pelanggan yang notabenenya sangat awam dengan persoalan semacam itu, informasi tersebut sangat melegakan. Aku jadi tahu apa masalahnya, apa solusinya, dan berapa biayanya. Bagi pelanggan, persoalan biaya sangat menjadi pertimbangan. Setelah kupertimbangkan, akhirnya kupilih yang 256 GB. Tak apa mahal sedikit, tetapi kapasitasnya bisa lebih besar. Berdasarkan informasi dari adminnya, malam itu juga laptopku diperbaiki, dengan permintaan waktu sekitar semingguan--barangkali karena harus antre. 

Namun, pada Senin malam, aku kembali mendapat kabar kalau laptopku sudah pulih kembali. Alhamdulillah, akhirnya cangkulku berfungsi kembali, meskipun semua datanya tidak dapat dipulihkan, ya sudahlah.[] 

Latest
Next Post

Coffee addicted and mother of words

0 komentar:

Terimakasih sudah berkunjung. Salam blogger :-)